Giat Pramuka di Masa Pandemi dalam Rangka Meningkatkan Jiwa Nasionalisme untuk Menuju Generasi Emas di Tahun 2045 oleh Kak Sumario
Kak Sumario, S.Pd (Pendidik dan Pegiat Pramuka) |
ISTILAH ‘’ Kepramukaan ‘’ berarti pekerjaan dan sikap kaum penjelajah, pengembara hutan, dan penghuni tampal batas ( scouthing for boys edisi revisi, 2019 ) . dari sudut pandang anak anak, kepramukaan menempatkan mereka dalam kelompok persaudaraan. Berdasarkan yang penulis kutip dari beberapa fiolosofi BP salah satu nya BP pernah berpesan bahwa ‘’ seorang Pramuka Tersenyum dalam semua keadaan’’ dan jika ditinjau berdarsarkan sudut pandang orang dewasa, kepramukaan memberikan kesehatan dan perkembangan fisik, dengan kata lain kepramukaan mengajarkan tentang nilai – nilai kesigapan,keberdayaan dan keterampilan secara hard skill
Pada bulan Maret 2020 tanggal 18 yang mana pada tanggal tersebut menjadi suatu catatan sejarah dimana kehidupan umat manusia telah dilanda oleh sosok musuh yang kasat mata. Pandemi Covid 19 telah menjadi bagian yang holistic dalam perdaban manusia, sampai saat ini yang telah on track dari bulan maret 2020.
‘’Tatangan terbesar dari gerakan kepramukaan dimasa pandemic covid 19 tentu menajadi vitamin dalam rangka memberikan penguatan imunitas pemikiran ’’ ujar penulis. Untuk itu dalam rangka menjaga eksistensi Gerakan KePramukaan di bumi pertiwi ini, langka regulasi saja tidak cukup akan tetapi di masa pandemic ini kita senantiasa harus memiliki langkah langkah yang inovasi dalam bersikap. Terutama peran orang dewasa, harus lebih dominan di dalam nya. Dalam rangka memberikan bimbingan yang tak hanya bersifat retorika saja melainkan harus menjadi role model dalam penguatan skill
Pandemic covid 19 merupakan suatu hikmah bagi kita semua maupun bagi Gerakan Pramuka mengapa penulis memberikan tanggapan demikian. Mengingat Platform dari Gerakan Pramuka sendiri yang cenderung universal dan terintegrasi secara pola pikir. Arti nya gerakan pramuka tidak kehabisan ide atau gagasan untuk menciptakan sesuatu yang orisinil dalam metodenya. Di masa pandemic ini bukan arti nya kegiatan kepramukaan vakum walaupun pada saat itu muncul ultimantum dari kwarnas sendiri untuk menunda segala kegiatan Kepramukaan. Tetapi hal itu sama sekali tidak memudarkan semangat kita untuk selalu berkegiatan. Sebagai generasi 4.0 tentu nya solusi solusi yang bermuatan inovasif pun telah lahir seolah menjadi bagian dari kegiatan kepramukaan di era saat ini ditambah lagi di masa pandemic covid 19.
Memberikan sebuah narasi yang bernilai pembaharuan tentu nya tak mudah, konsep melek teknologi menjadi suatu hambatan ketika kegalauan dari para Pembina ataupun gologan kepramukaan terutama pada tingkat T/D seolah menjadi latar belakang utama ketika kegiatan vakum. Belum lagi cultural yang terbangun di dalam landasan pemikiran setiap anggota muda maupun anggota dewasa. Yang sudah phobia terlebih dahulu dalam beradaptasi pada system daring. Itu merupakan hanya beberapa bagian dari banyak nya factor secara ke dalam maupun ke luar.
Adapun beberapa kwarda yang pada saat ini yang tidak tertidur atau terpengaruh oleh arus pandemic yang mengubah aspek tatanan hidup sebagaimana mestinya. Mereka justru terus mengkroschek ulang metode metode dalam menjawab tantangan pandemic ini. Mereka menjadikan masa pandemic ini sebagai moment untuk berdamai dengan situasi serta melahirkan metode metode baru untuk menjawab nya.
Era digitalisasi secara tidak langsung telah memberikan alternative di masa pandemic ini. Keterlibatan dunia maya telah berperan di dalam metodik Gerakan Kepramukaan arti nya Gerakan Kepramukaan sudah waktu nya untuk melek teknologi. Dalam kurikulum kepramukaan yang secara kontekstual di deskripsikan di dalam sebuah buku saku yang kita kenal dengan SKU dalam hal ini bisa kita tindak lanjuti secara virtual ‘’ wah seru nih ‘’? seperti apa sih metode nya. Nah tentu ini menjadi bagian yang sangat sederhana dan tidak terlalu ribet seperti yang kita ketahui bahwa di dalam golongan kepramukaan S.G.T.D ada beberapa point SKU yang berhubungan dengan Pembuatan product Knowledge salah satu nya seperti membuat menara atau benda – benda yang bermanfaat dalam kehidupan sehari hari sebagaimana SKU golongan Penegak POINT ke 18 jika dilakukan secara daring, peserta didik dapat membuat sebuah video tutorial untuk mendemonstrasikan keterampilan tangan mereka dalam memainkan jenis jenis simpul di dalam nya. Dengan beberapa durasi tertentu. Atau di SKU Golongan Penegak di Point 19 bisa juga dengan membuat konten sederhana mengenai beberapa cabang olahraga seperti renang dan tidak harus berada di lokasi melainkan dengan metode pembuatan power point text.
Selain dengan menggunakan metode PPTX disini bisa dengan cara teleconference dengan memadukan beberapa aplikasi di dalam media komunikasi seperti hal nya ponsel android dan lain – lain
Sebagai wadah yang di dalam terdapat sekumpulan pemuda yang haus akan karya, seharus nya slogan itu senantiasa perlu kita tempa di dalam pemikiran kita. Sehingga di masa pandemic ini bukanya kita vakum melainkan dalam masa ini kita diuji apakah kreativitas kita digunakan atau hanya sebatas peraturan baku saja tidak bersifat fleksibel arti nya kita manut dalam sebuah aturan system tapi kita tidak move on dari system itu dengan beberapa alternative yang orisinil. Ada sebuah unkapan sederhana yang mengatakan ‘’ jangan buru buru cari musuh, karena musuh terbesar dan terberat adalah diri mu sendiri begitupun juga dengan kita sebagai seorang pandu senantiasa perlu bergerak dalam membaca situasi jangan sampai di masa pandemic ini kita tertidur tak ada daya untuk bangkit dari situasi yang terjadi dengan memanfaatkan hal – hal disekililing nya menjadi sebuah media. Disanalah keterampilan seorang pandu di uji. Begitupun para Pembina dan kelompok pramuka dewasa.
Lantas bagaimana jika kita tinjau pada. Tahun 2045 ?
Ada apa dengan Tahun 2045?
Negara Indonesia kini sudah memasuki Hari Ulang Tahun yang ke-76 Walaupun sudah hampir 2 tahun lama nya negeri ini telah dihantui oleh wabah pandemic Tahun. Artinya sudah lewat 50 tahun Indonesia merdeka dari penjajahan dan tinggal 24 tahun lagi Indonesia akan memasuki 1 abad yang bertepatan pada tahun 2045. Tahun 2045 ini bila dihitung dari tahun sekarang bukanlah tahun yang lama, tetapi tinggal sebentar lagi akan memasuki tahun tersebut.
Pemerintah Indonesia sejak tahun 2015 sudah melihat demografi penduduk Indonesia dimana pada tahun 2045 merupakan puncak-puncak emasnya Negara Indonesia. Bahkan beberapa pakar dari luar negeri seperti dari Amerika, Inggris, China, Australia pun mengakui pada tahun tersebut negera Indonesia kelak akan menjadi Negara Adidaya yang yang menggeser negara Amerika, China, Inggris kelak. Di mana Negara Indonesia pada tahun tersebut selain menjadi negara “Super Power” akan menjadi penentu bagi segala kebijakan baik dalam maupun luar negeri.
Apa yang sedang disiapkan oleh Pemerintah Hari ini?
Untuk mempersiapkan generasi Emas tahun 2045 ini, Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk memperhatikan kondisi sumber daya alam dan manusianya. Karena di Indonesia sendiri, untuk bisa menjadi negara maju seperti negara-negara lainnya, Pemerintah Indonesia harus memperhatikana kualitas sumber daya alam dan sumber daya manusia. Karena dengan memperhatikan kedua aspek ini. Indonesia akan bisa menjadi Negara Adidaya dan melahirkan generasi emas pada tahu 2045.
Selain mempersiapkan dari sumber daya alam dan manusianya, Pemerintah Indonesia pun mengajak kepada semua organisasi-organisasi baik kepemudaan maupun kemasyarakatan untuk fokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau bisa diartikan adalah “Pembangunan Berkelanjutan”. Di mana Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menargetkan pada tahun 2030. Semua negara yang ada disana sudah harus menjalankan konsep SDGs/pembangunan berkelanjutan yang sudah dicanangkan oleh PBB pada Sidang Umum PBB pada tanggal 25 September 2015 di New York, Amerika Serikat.
Dari sinilah Pemerintah Indonesia tidak bisa bekerja sendirian. Pasti butuh bantuan dari Dinas Pemerintah yang berada di Kabupaten, Kota dan Provinsi serta organisasi kepemudaan dan kemasyarakat untuk melancarkan program tersebut. Terlebih Pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2045 harus melahirkan Generasi Emas dan Negara Adidaya.
Sudah Siapkah kita dalam menyambut Tahun 2045 dan Tantangan apa saja yang sudah ada di depan mata?
Untuk menyambut Generasi Emas tahun 2045 ini, tidaklah semua yang kita bayangkan dan pikirkan. Karena banyak sekali yang harus disiapkan segala macam. Terlebih melihat kondisi Negara Indonesia saat ini seakan-akan bukan lebih kepada perubahan secara cepat saja, tetapi kepada pemaksaan ditengah-tengah masyarakat yang belum siap. Sehingga yang terjadi adalah banyaknya perubahan-perubahan sosial yang dikehendaki dan tidak dikehendaki yang mengakibatkan adanya sebuah kesenjangan dan kecemburuan sosial pada masyarakat sekitar.
Artinya apa, masyarakat masih belum pada siap dalam segala macam bentuk perubahan yang begitu cepat dan ini pun akan berpengaruh pada pencapaian di tahun 2045 karena pemerintah memaksa pada perubahan tetapi masyarakat masih banyak yang belum siap karena minimnya Ilmu Pengetahuan, masih kurang cakap dalam teknologi, pendidikan masih belum semuanya merata dan kebersihan kota belum terjamin, angka kemiskinan dan kejahatan selalu naik dan masih banyak lagi.
Di tambah lagi banyak sekali tantangan baik itu dari dalam maupun dari luar sudah siap menanti dan menghadang. Betapa tidak. Banyak sekali negara-negara yang iri akan Negara Indonesia tak terkecuali Amerika, China, Australia, Negara-Negara Eropa, dan di Asia Tenggara sendiri. Bahkan mereka tidak tanggung-tanggung membuat strategi untuk meruntuhkan Negara Indonesia dengan segala cara sejak Yugoslavia dan Uni Sovyet runtuh. Karena, keberadaan Indonesia sangat mengancam eksistensi mereka semua sejak Negara Indonesia mendirikan Konfrensi Asia-Afrika, Gerakan Non Blok & Pasukan Perdamaian Dunia.
Sehingga negara-negara yang tidak suka dengan Negara Indonesia, berusaha untuk membuat isu-isu yang mengarah ke SARA, dimasukan faham-faham & hiburan yang menyimpang dari identitas Negara Indonesia, menggunakan bunga hutang, sabotase, spionarisme, menggunakan Proxy War dan masih banyaklagi untuk melemahkan semangat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Bahkan tidak tanggung-tanggug bagaimana caranya pada Tahun 2030 Negara Indonesia harus bubar dan tidak akan ada lagi dari peta Dunia. Program ini sudah dilakukan sejak pemeritahan Orde Baru runtuh dan puncak-puncaknya pada saat ini, Tahun 2021.
Itu ancaman baru dari luar, bila dari dalam ancamannya adalah kejahatan dari pencurian, penculikan hingga pembunuhan, KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), Kemiskinan, kekacauan ekonomi, Isu-isu SARA dan masih banyak lagi yang akan melemahkan dan meruntuhkan semangat jiwa nasionalisme kepada Negara Indonesia ini.
Pendidikan Kepramukaan Sangat Menentukan
Mengapa Pendidikan Kepramukaan dan organisasi Gerakan Pramuka yang ada di Negara Indonesia ini bisa dikatakan sangat menentukan untuk arah dan tujuan Negara Indonesia? Mungkin pertanyaan ini sangat jarang terdengar di telinga kita bahkan pada diri seorang Pramuka itu sendiri. Akan tetapi pembahasan ini sangat penting sekali. Mengapa demikian?
1. Mengajarkan tentang pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Sudah tidak bisa diragukan lagi, dalam Pendidikan Kepramukaan sendiri mengajarkan bagaimana untuk menjaga persatuan dan kesatuan baik pada sesama anggota Pramuka maupun ketika sudah terjun ke masyarakat. Karena dalam Pendidikan Kepramukaan sendiri mengajarkan saling tolong-menolong, menghargai dan menerima perbedaan, mengajarkan persaudaraan kepada sesama mahluk dan masih banyak lagi.
Maka sudah jelas dan tidak dapat diragukan lagi bahwa Pendidikan Kepramukaan memang mengajarkan pentingnya Persatuan dan Kesatuan terlebih pedomannya adalah Kode Kehormatan (Tri Satya dan Dasa Darma) yang sudah mutlak tak dapat diganggu gugat.
2. Diterapkan di pendidikan PAUD sampai Universitas bahkan pasca Kampus
Karena Pendidikan Kepramukaan sama saja berbicara tentang Pendidikan Karakter dan Adab. Maka, pejabat di instant pemerintahan terutama di kemendikbut dan kemenpora ikut andil dalam menumbuh kembangkan karakter, adab, kepemimpinan, kerja sama, disiplin, percaya diri, tanggung jawab, kepedulian kepada alam dan masyarakat dan masih banyak lagi. Apalagi Pemerintah sudah menyatakan bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi resmi satu-satunya yang memiliki Undang-undang yang langsung dibuat oleh pemerintah.
Artinya, pemerintah secara langsung menitipkan organisasi Gerakan Pramuka sebagai motor pengerak dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang beriman, bertakwa dan beramal sholeh sebagaimana dalam Undang-undang Pendidikan.
3. Lembaga Non-Pemerintah pun percaya dengan Gerakan Pramuka
Salah satu bentuk kepercayaan lembaga Non-Pemerintah (TNI, Polri, Kesehatan, LH dll) kepada Gerakan Pramuka adalah dengan dibentuknya Pendidikan Kesakaan seperti Saka Wanabakti, Bhayangkara, Wira Kartika, Bakti Husada, Dirgantara, Bahari, Kencana, Kalpataru, Pariwisata dan masih banyak lagi. Dimana pada Pendidikan Kesakaan ini, para anggota pramuka di didik dan di arahkan kepada hobi mereka dan bisa juga untuk mengembangkan minat dan bakat yang akan dikembangkan. Sehingga ketika dewasa sudah punya keahlian untuk terjuk ke masyarakat dan termasuk sebagai pereklutan untuk pekerjaan di bidang itu serta untuk meraih cita-cita.
Selain diarahkan sesuai minat dan bakat. Pendidikan Kesakaan pun juga di latih untuk siap membela negara ketika kondiri Negara Indonesia dalam keadaan yang sangat genting. Terlebih sekrang sudah ada SAKO dan Gugus Dharma yang dibentuk oleh lembaga diluar pemerintahan untuk berkarya dan mengabdi pada negara melalui Pramuka.
4. Bukan alat Kekuasaan. Tetapi untuk melahirkan generasi yang lebih baik
Karena Gerakan Pramuka merupakan Organisasi yang resmi dan satu-satunya yang memiliki undang-undang. Bukan berarti sebagai alat kekuasaan karena bicara tentang politik praktis jangan sampai dimasukan dalam Pendidikan Kepramukaan karena ini yang akan merusak organisasi Gerakan Pramuka dan Pendidikan Kepramukaan Itu Sendiri. Jelas ini bertantangan dengan Kode Kehormatan (Tri Satya dan Dasa Darma).
Akan tetapi masih banyak yang menjadikan Pramuka sebagai ajang untuk kekuasaan dan diarahkan kepada politik praktis sehingga yang memegang Pendidikan Kepramukaan bukan orang murni atau asli dari Pramuka tetapi yang megang dari luar Pramuka dan inilah yang menyebabkan organisasi Gerakan Pramuka diisi oleh orang-orang yang kurang paham dengan Pendidikan Kepramukaan.
Oleh karenanya, pelru Pendidikan Kepramukaan sampai Anggota Dewasa agar Pendidikan Kepramukaan dan Gerakan Pramuka ini bisa melahirkan generasi-generasi yang terbaik untuk memajukan agama, bangsa dan negara ini.
Apa yang harus disiapkan dalam Pendidikan Kepramukaan dalam menyambut Generasi Emas 2045?
Pendidikan Kepramukaan yang harus disiapkan dan perlu dibangun pada masa modern ini. Bukan sekedar pada SKU, SKK dan Tekpram saja, karena itu memang kurikulumnya. Tetapi juga sudah harus diarahkan kepada pengabdian pada masyarakat melalui Pendidikan Scout for SDGs/ Pramuka untuk Pembangunan Berkelanjutan dan pemanfaatan IT (Information Tecnology) serta menguatan tentang wawasan keagamaan dan kebangsaan seperti membuat pengajian, bakti sosial dan pendidikan bela negara. Mengapa harus disiapkan?
Pertama, Dalam Scout for SDGs mencakup muatan materi yang sudah disipakan untuk mengabdi pada masyarakat, pada lingkungan dan pada negara. Bahkan anggota Pramuka pun akan di latih bagaimana kesiapan dalam menyambut SDGs pada tahun 2030 mendatang. Artinya ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk memajukan negara Indonesia melalui pendidikan kepramukaan terutama yang menyangkut pada program SDGs yang dicanangkan oleh PBB di kota New York, Amerika Serikat.
Apalagi Indonesia ini akan menjadi Negara Adidaya yang akan menggeser negara-negara maju seperti Amerika Serikat, China, Australia, dan negara-negara yang ada kawasan Asia Tenggara dan di Benua Eropa. Ini merupakan kesempatan yang sangat emas untuk para anak-anak muda yang terlibat langsung pada organisasi Gerakan Pramuka untu terus berkarya dengan program SDGs dan menjadi peluang untuk Indonesia Generasi Emas 2045.
Kedua, Sudah saatnya anak-anak muda yang bergabung pada organisasi Gerakan Pramuka untuk memanfaatkan IT dalam media pembelajaran, media berkarya dan media pengabdian pada masyarakat. Era serba digital ini membuat manusia akan lupa dengan kepedulian pada orang-orang sekitar dan bahkan banyak yang terjerumus ke hal-hal yang negatif. Karena itu, media harus digunakan untuk mengajak pada hal-hal positif serta membuat konten yang mengarah pada edukasi baik itu dalam pramuka maupu di luar pramuka termasuk konten yang mengarah kepada kepedulian pada masyarakat sekitar.
Ketiga dan Keempat, ini tidak perlu dirakukan lagi. Jusru semangat pendidikan kepramukaan ini memang harus di dasari oleh nilai-nilai agama. Karena sejatinya isi dari Tri Satya yang berbunyi; “Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan….” dan Dasa Darma yang pertama yang berbunyi; “Takwa Kepada Tuhan YME”. Artinya Nilai-nilai agama dalam Pendidikan Kepramukaan itu harus dihidupkan dalam setiap anggota Gerakan Pramuka. Karena bila Tri Satya dan Dasa Darma pertama kita jalani dengan benar maka dalam kehidupan sehari-hari pasti akan lebih baik dan pasti setiap isi Tri Satya dan Dasa Darma yang lain akan mengikuti dengan benar. Sebaliknya bila Tri Satya dan Dasa Darma pertama dijalani dengan tidak benar maka dalam kehidupan sehari-hari pasti akan lebih buruk dan isi dari Tri Satya dan Dasa Darma tidak ada artinya lagi untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama dalam wawasan kebangsaan, sangat penting sekali Pendidikan Kepramukaan ditanampak materi ini, terutama pada pendidikan “Bela Negara”. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3 berbunyi; “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara”. Alhamdulillah dalam Pendidikan Kepramukaan sudah ada tentang pendidikan bela negara, dengan demikian organisasi Gerakan Pramuka akan semakin jelas arah dan tujuannya dan juga semangat dalam meningkatkan jiwa nasionalisme menjadi lebih baik dan benar. Tetapi bukan berarti Pendidikan Kepramukaan dan organisasi Gerakan Pramuka lebih kearah militer. Tetapi lebih kepada pembentukan Karakter dan Adab pada setiap anak-anak bangsa.
SUMBER :
1. Scouthing for boys national best seller ( 2019 ) opc. Bab pengantar
2. Artikel PJJ
3. Buku saku MY ENEMY IS MINE
4. SIMPOSIUM WEBINAR COSI
Setuju sekali karena di dalam kegiatan Pramuka salahsatunya membangun generasi muda yang berkarakter
BalasHapus